Apa itu Lubang Resapan Biopori
Artikel Beton Pracetak

Apa itu Lubang Resapan Biopori

Apa itu Lubang Resapan Biopori

Apa itu Lubang Resapan Biopori  merupakan istilah biopori sendiri mengacu pada lubang atau terowongan kecil yang terbentuk bawah tanah dan menghasilkan dari aktivitas organisme seperti cacing, rayap, akar tanaman. Lalu bagaimana untuk mengetahui Apa itu Lubang Resapan Biopori

Konsep biopori ini merreplikasi melalui lubang resapan biopori. Yaitu merupakan lubang berbentuk silinder (biasanya melapisi pipa plastik) yang menanam dalam tanah secara vertikal. Lubang resapan biopori biasanya berdiameter 10 cm dan mananami sedalam 100 cm.

Manfaat

Beberapa manfaat seperti:

Membantu mengurangi sampah organik. Sampah dapur seperti sisa buah dan sayur dapat memasukkan ke dalam yang nantinya akan mengubah menjadi kompos. Kegiatan ini dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang akan berakhir tempat pembuangan akhir yang akan segera kelebihan muatan. Selain itu, proses pengisian lubang biopori dengan sampah organik secara tidak langsung akan melatih masyarakat untuk memilah sampah setidaknya menjadi dua kategori: organik dan anorganik.

Pupuk Tanah. Lubang biopori akan membuat tanah menjadi gembur karena mengandung udara dan air. Selain itu, sampah organik yang memasukkan ke dalam lubang biopori akan merangsang aktivitas mikroorganisme yang akan menguraikan sampah menjadi kompos. Kompos tersebut kemudian akan meningkatkan kesuburan tanah dan juga dapat menggunakan untuk menyuburkan tanaman.

Cadangan Air Tanah

Mencegah Banjir dan Meningkatkan Cadangan Air Tanah. Dengan adanya lubang biopori maka air hujan akan lebih mudah meresap ke dalam tanah, karena lubang resapan biopori akan memperbesar luas resapan hingga 40 kali lipat. Akibatnya, cadangan air tanah akan meningkat, yang juga membantu mengurangi risiko banjir dan kekeringan.

Mengurangi terbentuknya genangan air saat musim hujan. Hal ini penting karena genangan air merupakan tempat perkembangbiakan yang ideal bagi nyamuk yang membawa banyak penyakit seperti malaria dan demam berdarah.

Penempatan

Hal pertama yang perlu melakukan sebelum membuat lubang resapan biopori adalah menentukan tempat yang tepat untuk lubang biopori. Lubang resapan biopori harus terbuat daerah yang secara alami akan mengumpulkan air.

Katakan demikian lubang resapan biopori dapat terbuat pada dasar selokan, dekat pohon, pekarangan bawah pekarangan rumah, atau batas taman.

Selain itu, lubang biopori harus membuat pada tempat yang hanya sedikit orang yang lewat untuk mencegah mereka terperosok ke dalam lubang, dan akibatnya, untuk mencegah kerusakan penutup biopori.

Cara Membuat

Alat-alat yang perlu menyiapkan untuk membuat lubang biopori adalah sebagai berikut:

Bor tanah atau linggis

Pipa plastik dengan diameter 10 cm beserta penutup pipa yang telah terlubangi

Sampah organik

Air

Dan berikut langkah-langkahnya:

Basahi tanah menggunakan air. Ini akan membantu melunakkan tanah dan membuatnya lebih mudah untuk menggali.

Mulailah menggali lubang menggunakan bor tanah atau linggis. Jika Anda menggunakan bor tanah, setelah mata bor benar-benar tertanam pada bawah tanah, tarik bor sambil memutarnya ke kanan. Setelah itu, angkat bor dan bersihkan dari sisa tanah. Ulangi prosesnya. Pastikan lubangnya tegak lurus. Jika penggalian menjadi sulit karena tanahnya keras, basahi lagi dengan air. Juga, jika pada sepanjang proses Anda menemukan kerikil dan batu, pastikan untuk mengeluarkan semuanya agar tidak menghalangi lubang biopori.

pipa plastik

Masukkan pipa plastik ke dalam lubang yang telah menggali. Untuk membuatnya lebih kencang, Anda bisa memperkuat pipa dengan menyemen sekelilingnya.

Isi pipa plastik yang sudah menanam pada bawah tanah dengan sampah organik seperti daun kering atau sisa buah dan sayuran. Sampah organik akan membantu merangsang aktivitas atau organisme seperti cacing tanah, karena akan menjadi sumber makanan mereka.

Jika lubang telah terisi, tutuplah dengan tutup yang berlubang.

Jumlah lubang biopori

Mengenai jumlah lubang biopori yang perlu membuat, Anda bisa mengikuti rumus berikut ini:

Jumlah lubang resapan biopori = Intensitas curah hujan (dalam mm/jam) x resapan (dalam m2) membagi dengan laju resapan air per lubang (dalam liter/jam).

Contoh: Suatu daerah dengan curah hujan 50 mm per jam (hujan lebat), dengan daya serap air 3 liter per menit (180 liter per jam) pada luas 100 m2 akan membutuhkan resapan (50 x 100) / 180 = 28 biopori lubang infiltrasi.

Selain itu, jarak minimum antar lubang resapan biopori adalah 50 cm.

Jenis Limbah

Jenis sampah yang dapat memasukkan ke dalam lubang resapan biopori adalah sampah organik seperti sampah kebun (daun kering, ranting pohon, sisa tanaman, potongan rumput), sampah dapur (sisa sayur dan buah, tulang ayam dan ikan), serta sebagai bahan pulp seperti karton dan kertas.

Sampah anorganik seperti kaleng, kaca, logam, dan plastik tidak boleh memasukkan ke dalam lubang biopori karena tidak dapat terurai.

Pemeliharaan

Pemeliharaan lubang biopori dapat melakukan dengan mengisinya dengan sampah organik. Lubang biopori dengan diameter 10 cm dan kedalaman 100 cm dapat mengisi sekitar 7,8 liter sampah organik.

Oleh karena itu, setiap lubang dapat mengisi dengan sampah organik selama 2-3 hari. Seiring berjalannya waktu, bahan organik dalam lubang biopori akan semakin berkurang, dan kita bisa mengisi lubang tersebut dengan lebih banyak lagi sampah organik.

proses pengisian

Setelah sekitar 3 bulan, ambil kompos dari lubang biopori dan ulangi proses pengisian lubang dengan sampah organik.

Untuk meminimalkan kemungkinan timbulnya bau tidak sedap dari dalam lubang biopori, letakkan sampah dapur, seperti daging atau tulang, pada bagian bawah lubang.

Kemudian, taruh sampah kebun atasnya hingga lubang biopori penuh. Bahkan jika biopori masih berbau tidak sedap, itu hanya akan bertahan sementara.

Alternatif Lain untuk Membuat Kompos

Selain lubang resapan biopori, pengolahan sampah organik juga bisa melakukan dengan cara lain seperti kompos Takakura, Windrow Composting, Vermicompost (memanfaatkan cacing), serta salah satu cara lain yang mungkin terdengar kurang familiar,

Tim kami siap menjawab pertanyaan Anda