Cara menghitung kebutuhan Box Culvert dalam dunia konstruksi, tentunya sudah tidak asing lagi dengan material yang bernama buis. Buis beton adalah produk hasil dari fabrikasi beton, yang mana termasuk material multifungsi dalam berbagai pekerjaan. Mulai dari konstruksi, infrastruktur, budidaya ikan, atau bahkan untuk wadah tumbuhan.
Meskipun material ini hadir dengan berbagai ukuran buis beton. Setidaknya dapat menyesuaikan dengan kebutuhan atau keperluan pada suatu industri. Seperti yang mengeetahui bahwa material bangunan satu ini terbuat dari beton. Pada saat terkenal dengan keahanannya sebelum menggunakan buis satu ini. Sebagaimana Cara menghitung kebutuhan Box Culvert dalam artiekl berikut ini.
Alangkah baiknya untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Simak ulasan berikut ini.
Apa Itu Buis Beton ?
Secara umumnya, masyarakat lebih sering menyebut buis ini sebagai gorong-gorong. Mengatakan demikian karena menganggap dan mengfungsikan sebagai bahan yang dapat menahan laju air. Baik air yang akan mengalir masuk ataupun yang akan keluar. Fungsinya yang sedemikian rupa tak heran apabila buis membuat menyerupai seperti pipa. Atau bahkan ada buis beton U, yang hanya berbentuk setengah lingkaran atau setengah dari pipa.
Buis beton adalah salah satu jenis material beton, yang mana telah tersedia dalam berbagai bentuk. Tentunya siap pakai untuk membangun satu saluran perairan. Kebanyakan menggunakan untuk gorong-gorong, pembuangan air, atau bahkan sebagai drainase.
Material buis
Salah satu material buis ini tergolong kedalam kategori beton precast. Dalam proses pembentukan atau pembuatannya, rangkaian besi yang ada membentuk bulat sebagai penulangannya. Umumnya besi yang terpakai adalah jenis besi wiremesh dengan berbagai ukuran. Hal tersebut tergantung dengan kebutuhan dalam proses pembuatannya.
Bahan satu ini juga memiliki nama lain, yakni hong atau pipe concrete. Nama tersebut diberikan karena sesuai dengan bentuk yang layaknya pipa. Namun, untuk nama umumnya lebih dikenal dengan istilah gorong beton. Yang sebagaimana telah menyebutkan oleh para pekerja kontraktor.
Terkenal dengan berbagai fungsi dan kegunaannya, benda ini memiliki beberapa tipe atau ukuran buis beton yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Untuk harga buis sendiri, dibedakan sesuai dengan ukuran, bentuk, dan kualitas yang ditawarkannya.
Klasifikasi Jenis Buis
Material satu ini telah menawarkan berbagai harga dan ukuran buis beton yang sangat beragam. Namun, bahan satu ini telah terbagi menjadi 3 klasifikasi. Hal ini berdasarkan bahan pembentuknya, bentuk beton, dan rangka penyusunnya. Lantas seperti apa klasifikasinya? Inilah 3 jenis buis yang umum dan banyak digunakan, diantaranya :
Pertama Buis Berdasarkan Bentuknya
Saat ini sudah banyak berbagai jenis buis, kebanyakan pabrik menciptakan dengan 2 pilihan bentuk. Yang pertama ada berbentuk lingkaran penuh dan ada yang setengah lingkaran. Sesuai dengan bentuknya, material ini menggunakan untuk keperluan yang berbeda-beda pula.
Untuk lingkaran penuh memakai pada sumur resapan. Sedangkan untuk setengah lingkaran terpakai pada sistem pengairan air. Hal tersebut sebenarnya menyesuaikan dengan kebutuhan kebutuhan yang ada.
Kedua Buis Berdasarkan Bahannya
Semua jenisnya terbuat dari semen yang mencetak atau concrete. Namun, perbedaannya berada pada jenis pasir yang menggunakan. Umumnya, sudah ada 2 jenis buis yang memasarkan saat ini. Untuk jenisnya ada yang menggunakan pasir dan ada yang tidak. Bila terlihat secara ketahanan, buis yang menggunakan pasir akan jauh lebih kuat membandingkan yang tidak.
Kekuatan dan ketahan dari material ini mempengaruhi oleh tidak adanya air yang masuk kedalam adonan buis. Untuk buis yang menggunakan pasir kebanyakan terpakai pada pengairan. Sedangkan yang tidak terpakai untuk sumur resapan.
Ketiga Buis Berdasarkan Rangkanya
Selanjutnya berdasarkan rangka penyusunnya. Ada yang menggunakan rangka, pada saat hal ini dapat mempengaruhi daya tahan agar jauh lebih kuat. Untuk jenis yang menggunakan rangka sering menyebut buis bertulang. Sedangkan yang tidak menggunakan rangka, maka kekuatannya yang ada relatif jauh lebih rapuh.