Cara menghitung kebutuhan Gravel Beton Pracetak, secara umum penerapan teknologi ini adalah banyak menerapkan dalam metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi besar. Penggunaan dari metode yang tepat, praktis, cepat, dan aman sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada proyek konstruksi.
Pelaksanaan metode konstruksi, yang sesuai dengan kondisi lapangan, akan sangat membantu dalam penyelesaian proyek konstruksi yang bersangkutan. Untuk mengetahaui cara menghitung kebutuhan Gravel Beton Pracetak, dapat terlihat dari isi artikel berikut ini.
Banyak konstruksi gedung pencakar langit menggunakan metode pracetak yang berarti struktur bangunannya. Meskipun tidak mengecor pada lokasi konstruksi, seperti metode konvensional. Akan tetapi mengecor pada pabrik site/plan atau pada lokasi site (bawah). Sehingga kualitas dapat terjaga dengan baik dan dapat memproduksi secara massal. Dalam metode pracetak ini, setelah fabrikasi selesai. Komponen pracetak ini akan membawa ke lokasi konstruksi/shunted dan kemudian menyusun menjadi satu kesatuan bangunan konstruksi.
Kelebihan dari sistem pracetak ini adalah kualitas yang baik, relatif lebih pendek waktu pelaksanaan konstruksi. Selain itu ramah lingkungan, dan bahan konstruksi yang lebih sedikit terbuang dari lokasi konstruksi (Rangan dan Joyce, 1992).
Metode Pracetak
Dengan menggunakan metode pracetak maka banyak biaya yang dapat hemat. Misalnya biaya bekisting lebih murah dan biaya. Overheat adalah lebih terjangkau karena waktu pelaksanaannya lebih cepat dari konvensional. Sehingga precast menjadi lebih efisien jika membandingkan dengan metode konvensional.
Tapi efisiensi tingkat setiap bangunan berbeda, hal ini tergantung pada tingkat bangunan (Fava et al., 2003). Itu semakin tinggi tingkat bangunan, semakin banyak komponen struktural yang menggunakan, Sehingga komponen struktur dapat memproduksi secara massal sehingga biaya menjadi lebih murah dan meningkatkan efisiensi biaya (Hancock et al., 2007).
Baca juga artikel lain: Membandingkan Harga Precast 2022
Indonesia, metode pracetak ini cukup baik mengetahui. Komponen struktur sering menggunakan sistem pracetak. Seperti tiang, kolom, balok, dan pelat lantai. Selain menentukan oleh metode, efisiensi suatu bangunan juga menentukan dari harga bahan dan upah. Harga bahan dan upah bervariasi menurut wilayah dan itu dapat mempengaruhi besarnya nilai. Baik secara efisiensi bangunan pada kawasan tersebut maupun aspek lainya.
Metoda Memompakan Gravel Sand/Gravel Slurry
Terdapat 3 (tiga) metoda untuk memompakan adonan/larutan pasir gravel (gravel sand slurry) kedalam sumur, yaitu:
Wash Dow Method:
Pada metoda ini sejumlah adonan/larutan pasir gravel akan memompakan melalui rangkaian,. Secara terus menerus melewati liner dan keluar ujung liner, kemudian kembali kepermukaan melalui annulus. Setelah itu rangkaian liner terangkat sampai pada kedalaman tertentu dan pasir gravel. Setelah itu memompakan tadi membiarkan beberapa saat agar dapat mengendap (settling) dalam sumur. Kemudian rangkaian liner menurunkan kembali sambil melakukan washing down sampai mencapai kedalaman yang menginginkan. Dengan demikian mengharapkan pasir gravel akan menutup ruangan annulus antara formasi dan dinding luar dari liner.
Reverse Circulation Method:
Pada metoda ini adonan/larutan pasir gravel juga memompakan melalui rangkaian dan akan keluar ke annulus melalui Gravel Packing Tool (GPT). Sebagaimana telah terpasang antara rangkaian liner dan rangkaian kerja. Larutan pasir gravel ini akan terus turun pada annulus dan pasirnya akan tersaring oleh srcreen liner. Sementara itu bahan pengaduk dasarnya (misal: KCl-Water) akan keluar melalui rangkaian liner. Kemudian mengarahkan oleh Gravel Packing Tool tadi keluar ke annulus antara rangkaian kerja dan casing. Gravel Packing Tool (GPT) yang menggunakan pada metoda sirkulasi terbalik. Hal ini merancang khusus agar bisa mengarahkan larutan pasir gravel dari rangkaian kerja ke annulus. Baik antara formasi dan liner dan juga dari rangkaian liner ke annulus antara casing dan rangkaian kerja.
Crossover Method:
Metoda ini hampir sama dengan metoda reverse circulation, akan tetapi tidak menggunakan gravel packing tool. Seperti pada metoda yang kedua. Gravel packing tool yang menggunakan pada metoda ini ialah packer dan crossover. Metoda ini jarang menggunakan pada lapangan karena sering sekali packer. Selanjutnya menggunakan akan mengalami gangguan saat mencabut akibat terjadinya jepitan karena pasir yang telah memompakan.
Dari ketiga metoda yang menguraikan sebelumnya, metoda yang kedua (reverse circulation method) paling sering menggunakan. Karena cara bekerjanya cukup praktis dan hasilnya lebih baik. Untuk lebih mudah memahami cara pergerakan larutan pasir gravel ini untuk setiap metoda yang terkait.