Cara menghitung kebutuhan Kolom Beton
Artikel Beton Pracetak

Cara menghitung kebutuhan Kolom Beton

Cara menghitung kebutuhan Kolom Beton

Cara menghitung kebutuhan Kolom Beton sebagaimana bangunan yang kokoh perlu mendukung dengan kolom yang kuat. Dalam menentukan perhitunganya bisa menggunakan struktur beton bertulang. Yaitu dengan cara menghitung keperluan besi kolom dengan mudah. Namun, tentunya harus dapat memprediski jumlah keperluan dengan menghitungan yang pas dan sesuai. Dalam sebuah kekokohan suatu bangunan dapat bergantung terhadap pondasi besi kolomnya.

Jenis Kolom dan Balok yang Umum Menggunakan pada Bangunan

Adapun cara menghitung kebutuhan Kolom Beton Kolom atau balok adalah struktur bangunan dasar sebagai penyangga lantai, berbentuk tiang menjulang ke atas. Salah satu elemen penting untuk menopang beban. Hal tersebut terbuat dari susunan beton bertulang dengan perhitungannya menyesuaikan ketentuan pondasi SNI.

Sebagaimana yang menjelaskan, ada tiga jenis kolom dan balok yang sering menggunakan, diantaranya beton bertulang, bata, dan kayu. Ada pendapat  yang harus memperhatikan untuk menemukan cara menghitung kebutuhan besi kolom yang sesuai. Dalam artikel ini akan di jelaskan berikut beberapa hal yang perlu memperhatikan, di antaranya:

  • Hal Hitungan besi begel pada kolom praktis
  • Panjang satu buah besi begel 08 = 0,1m + 0,1 m + 0,1m+0,1m+0,05m+0,05m=0,5m.
  • Jumlah begel sepanjang 3m kolom = 3m :0,2m = 15bh.
  • Total panjang begel = 0,5m x 15bh =7,5m.
  • Jumlah batang = 7,5m/12m = 0,625 btg.

Jadi Cara menghitung kebutuhan Kolom Beton sebagaimana kebutuhan besi begel 08 untuk membuat kolom praktis sepanjang 3m tersebut sebanyak 15bh, atau besi sepanjang 7,5m, atau sebanyak 0,625 batang.

Cara Meghitung kebutuhan beton pada kolom praktis

Volume kolom = luas alas x tinggi = 0,15m x 0,15m x 3m = 0,0675m3.

Untuk mengetahui kebutuhan semen, pasir, kerikil, dan air bisa kita lihat koefisien analisa harga satuan SNI.

Analisa harga satuan SNI 7394:2008 No.6.1 menginformasikan bahwa untuk Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 7,4 MPa (K 100), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,87 memerlukan:

  • Semen = 384kg.
  • Pasir = 692kg.
  • kerikil = 1039kg.
  • Air = 215 liter

koefisien tersebut untuk 1m3 beton, jadi kebutuhan untuk 0,0675m3 beton adalah:

  • Semen = 247kg x 0,0675m3 = 16,6725 kg.
  • Pasir = 869kg x 0,0675m3 = 58,6575kg.
  • kerikil = 999kg x 0,0675m3 = 67,4325kg.
  • Air = 215 liter x 0,0675m3 =14,5125 liter.

Setelah melihat beberapa cara menghitung kebutuhan dan ketentuannya, Anda menjadi lebih siap untuk memasangkan pondasi yang kuat pada rumah. Tentunya, kesesuaian hitungan akan menentukan hasil akhir yang mendapat. Beberapa cara menghitung atas dapat praktikan dengan mudah.

Contoh Studi Kasus

Berikut ini adalah contoh studi kasus perhitungan kebutuhan material kolom dari mulai semen, pasir, material split/kerikil, sampai besi tulangan:

Biasanya panjang serta lebar kolom yang membutuhkan dalam membangun rumah adalah 15 cm atau 0,5 m. Sedangkan untuk ukuran tingginya biasanya adalah 3,5 m. Maka, hasil dari ukuran volume kolom itu sendiri adalah 0,15 x 0,15 x 3,5 = 0,079m3 per satu kolom. Jika dalam pembuatan bangunan membutuhkan sekitar 30 kolom, maka 30 x 0,079 = 2,37 m3.

Nah, dari sini maka dapat kita cari tahu kebutuhan material yang akan di gunakan untuk pembuatan kolomnya. Ukuran dari penghitungan kolom tersebut tergantung dari ukuran rumah yang akan membangun, ukuran itu menjadi ukuran rata-rata yang biasa terpakai dalam pembangunan rumah. Jika Anda sudah mengetahui hasil volume kolomnya maka Anda bisa mencari kebutuhan material dalam pembangunan tersebut.

Berikut ini beberapa kebutuhan material yang harus ada dalam pembangunan rumah, lengkap dengan cara penghitungannya:

Kebutuhan Material Semen

Jika mengacu pada kebutuhan semen yang menggunakan untuk pembuatan beton bertulang, maka 1 zak semen sama dengan 50 Kg jika menggunakan satuan Kg. Hal itu juga mengacu pada SNI 2008, yang dimana 1 m3 adalah 276 Kg.

Jadi, Anda hanya tinggal menghitung 276 x 2,37 yang hasilnya yaitu 654,12. Kemudian hasilnya di bulatkan lagi supaya menjadi mudah, yaitu menjadi 654 atau sekitar 13 zak semen.

Maka, kebutuhan material semen yang nanti akan Anda gunakan dalam proses pembuatan kolom, adalah sekitar 30 kolom. Namun apabila jumlah kolom yang Anda gunakan dalam pembangunan rumah itu kurang dari 30 maka Anda tinggal mengubah jumlah kolomnya saja.

Kebutuhan Material Pasir

Biasanya perhitungan dalam kebutuhan material pasir untuk pembuatan beton bertulang adalah menggunakan satuan m3. Sama dengan menghitung kebutuhan material semen, kebutuhan material pasir ini juga mengacu pada SNI 2008.

Ukuran dari SNI adalah 1 m3 adalah 828 Kg, sehingga Anda hanya perlu menghitung 828 x 2,37 dengan hasil 1962 Kg. Perhitungan itu melakukan apabila Anda sudah mengetahui hasil volume dari beton bertulang yang akan membuat tadi.

Sedangkan untuk hasil perhitungan berat jenis dari material pasir tersebut yaitu 1400 Kg per m3 , kemudian hitung lagi 1962 : 1400 hasilnya yaitu 1,4 m3 .

Maka, material pasir yang Anda butuhkan dalam pembangunan ini adalah sekitar 1,4 m3 untuk jumlah kolom sekitar 30. Sama dengan perhitungan material semen tadi, jika jumlah kolomnya  bawah 30 maka kurangi jumlah kolom tersebut.

Kebutuhan Material Split atau Kerikil

Satuan m3 juga menggunakan dalam menghitung kebutuhan material split/kerikil dalam pembangunan. Menurut acuan dari SNI ukuran 1 m3 itu adalah 1012 Kg.

Apabila Anda sudah tahu hasil dari volume beton bertulang yang nanti akan menggunakan, maka kalikan saja 1012 x 2,37 yang hasilnya yaitu 2389 Kg. Untuk berat jenis dari kerikil itu sendiri cara penghitungannya adalah 1350 Kg per m3 . Maka 2398 : 1350 hasilnya yaitu 1,78 m3 .

Maka kebutuhan material split/kerikil yang Anda butuhkan adalah sekitar 1,78 m3 dengan hitungan jumlah kolom 30. Jika jumlah kolomnya kurang dari itu maka ubah saja jumlah kolom tersebut.

Kebutuhan Material Besi Tulangan Pokok

Dalam menghitung besi tulangan untuk pembangunan biasanya akan terpakai satuan Kg dan juga m. Ada sekitar 4 buah besi tulangan pokok dalam 1 kolom, sehingga cara menghitungnya yaitu 4 x 30 yaitu 120 buah besi tulangan pokok.

Apabila panjang dari besi tulangan pokok ini sekitar 3,5 maka panjang keseluruhannya adalah 120 x 3,5 hasilnya adalah 420 m. Selanjutnya 420 : 12 hasilnya menjadi 35 batang besi.

Bisa juga dengan menghitung 35 batang besi yang mengkalikan dengan berat jenis besi yaitu 7,4 dan hasilnya adalah 259 Kg. Maka, jumlah material besi tulangan pokok yang Anda perlukan adalah sekitar 35 batang besi dengan jumlah 259 Kg untuk jumlah kolom 30.

Cara menghitung kebutuhan material kolom tersebut atas mengambil ukuran rata-rata yang biasa menggunakan dalam penghitungan kebutuhan material dalam pembangunan rumah. Namun, ukurannya tetap menyesuaikan lagi dengan pembangunan rumah yang Anda lakukan.

Tim kami siap menjawab pertanyaan Anda