Perencanaan teknik jembatan merupakan pendekatan masalah yang berharap dapat memberikan solusi dari permasalahan proyek dalam mengatasi kendala waktu yang tersedia dan pemahaman konsultan terhadap permasalahan lingkungan proyek dalam pra-investigasi yang telah melakukan dalam rangka penawaran pekerjaan ini. Solusi darikendala waktu yang tersedia adalah dengan mengoptimasi tenaga kerja ahli yangterlibatdengan memanfaatkan data sekunder yang ada pada kantor pusat k onsultandalam format digital atau hard copy, dan berusaha dalam proses perencanaan, semua tenaga secara komputerisasi.
Cek Harga Precast Terbaru 2022
Perencanaan Teknik
Dari kendala keterbasan waktu pelaksanaan perencanaan teknik jembatan ini maka konsultan membuat metode perencanaan teknik jembatan yang efisien dan optimal:
- pekerjaan struktur, pekerjaan struktur akan memakai standart Cupar struktur yang memmiliki dalam konsultan data sekunder.Analisis perhitungan dan Docign melakukan terutama pada Cub Struktur.
- Pekerjaan Bridge,Sudah tersedia peta foto udara dengan grid – koordinat grid,maka konsultan telah melakukan perecanaan awal trase jalan.
- Pekerjaan Topografi,dengan dukungan peta data yang telah memiliki dalam format digital (peta topografi Bakosurtanal dan peta- peta lain) maka dapat melakukan taruh pada peta – peta tersebut untuk pengintaian pada kantor dan trase yangakan mengukur lapangan adalah sudahsesuai dengan perencanaan jembatan.
- Pekerjaan geoteknik, melaksanakan segara setelah alinemen horizontal menentukan oleh tim Bridge dan tim topografi, langsung mengerjakan pekerjaan lapangan pada lokasi Ro, dan analisa geoteknik melakukan menggunakan data uji lapangan.
- Pekerjaan trafik, telah memilikinya data trafik oleh konsultan akan memudahkan Analisa traffic untuk pengambilan keputusan yang terkait dengan Jembatan.
Metode Kerja
Tahapan kegiatan yang akan melaksanakan dalam perencanaan jembatan adalah sebagaiberikut : Salah satu survei pendahuluan Pengumpulan data. Peta jaringan jalan-Data hrga sa tuan-Rujukan teknis yang memerlukan:
- Lapangan Peninjauan-Sketsa situasi lapangan-Pengukuran dimens saya jembatan yang ada-Pengukuran elevasi banjir-Dokumentasi foto
- Konsultasi dengan instansi terkaitb. Survei Lapangan
- Pengukuran topografi-Pemasangan patok BM-Pengukuran kerangka horizontal / poligon-Pengukuran kerangka vertikal / el eva-Mengukur situasi- Merencanakan
- Penyelidikan Tanah-Pengeboran dengan bor mesin termasuk SPT-Laboratorium pengujian
- Survei Hidrologi-Survey daerah aliran sungai catchment area, kecepatan aliran sungai-Survey drainase pada sekitar jembatan.
Perencanaan
Perencanaan Geometrik Jembatan-Alinemen horizontal-Alinemen vertical Struktur. Pada Dengan demikian perencanaan-perencanaan bangunan atas-Perencanaan bangunan bawah-Perencanaan pondasi.
Penggambaran
Perhitungan kuntitas dan perkiraan biaya-Analisa harga satuan-Kuantitas Perhitungan Penyiapan dokumen yang terdiri dari :
- Buku I
- Kedua Buku II
- dan seterusnya
- Pembuatan Laporan Akhir
Persia pan Pelak sanaan Desain
Sebelum melakukan perencanaan teknis, pengumpulan data sekunder merupakan pekerjaan awal dan bagian yang penting yang perlu melakukan agar memudahkan dan mengarahkan perencanaan teknis ke tujuan yang ingin mencapai. Seperti telah menyebutkan dalam bab-bab sebelumnya, untuk perencanaan geometrik, data sekunder yang dapat mengumpulkan adalah berupa peta rupa bumi Bakorsurtanal 1: 25.000 dan Peta digitasi Bakorsurtanal skala 1:25.000. Tujuan Desain Persiapan ini bertujuan mengetahui dan mengumpulkan data-data awalb.
Menetapkan desain sementara dari data awal untuk memakai sebagai panduan surveypendahuluanc. Menetapkan ruas jembatan yang akan mensurveyLingkup Pekerjaansebuah. Menelan data kelas, fungsi danstatus jembatan yang akan mendesain. hadiah peta-peta dasar berupa :
- Citra Satelit dan foto udara (bila memerlukan termasuk jembatan baru)
- Peta Topografi skal 1 : 250.000 s/d 1 : 25.000 atau yang lebih besar
- Peta Geologi skala 1 : 250.000 s/d 1 : 25.000
- Peta Tata Guna Tanah
Survey dan Investigasi
Survey lapangan dan investigasi harus melaksanakan untuk mendapatkan data dalam lapangan. Sampai dengan tingkat ketelitian tertentu dengan memperhatikan beberapa faktor. Seperti kondisi lapangan aktual yang ada dan sasaran. Penanganan yang ingin mencapai. Konsultan Perencana dengan persetujuan Pengguna Jasa harus menghindarkan suatu kondisi. Sebagaimana informasi terlalu berlebihan atau terlalu minim. Jenis-jenis survei atau investigasi yang harus melaksanakan tersebut bergantung kepada jenis pekerjaan penanganan. Seperti yang sudah menjelaskan bahwa akan mengerjakan oleh Kontraktor Pelaksana konstruksi kelak. Sebagai acuan dasar, apabila tidak menentukan oleh Pengguna Jasa pada saat review hasil Survey Pendahuluan. Maka jenis- jenis survey dan investigasi yang harus melaksanakan oleh Konsultan Perencanaan.
Survei PendahuluanTujuan
Sasaran Survey Pendahuluan atau Reconnaissance Survey atau Survei Awal adalah saya)
Pengumpulan informasi mengenai jembatan dan bangunan struktur yang ada,termasuk data sekunder dari berbagai sumber yang relevan, untuk maksudmenetapkan detail survei berikutnya yang memerlukan.
Perkiraan secara umum tentang penanganan yang memerlukan, baik pada struktur bangunan maupun pada pekerjaan-pekerjaan lainnya, seperti drainase, perbaikan lereng timbunan dan galian, jembatandan bangunan-bangunan struktur lainnya.
Identifikasi kebutuhan kebutuhan lahan atau studi lingkungan (Amdal,UKL/UPL), jika masing-masing memperlukan. Penyiapan koordinasi dengan institusi-institusi yang berkaitan.
Inventarisasi Jalan dan Jembatan
Sasaran kegiatan ini adalah pengumpulan data secara umum menyangkut fitur-fitur utama. Terutama bangunan-bangunan utama pada bangunan jembatan yang sedangakan didisain. Ternyata untuk melengkapi hasil Survey pendahuluan yang sudah melaksanakan,. Sebagai bahan masukan untuk perencanaan survey detail yang alias melakukan berikutnya.
Pelaksanaan inventarisasi jembatan melakukan untuk :
- mendapatkan informasi mengenai yang ada jembatan yang terdapat pada ruas jalan yang meninjau, mencakup antara lain : nama, lokasi, tipe, dan kondisi umum jembatan; dimensi jembatan, yang meliputi bentang, lebar, ruang bebas, dan jenis lantai; kondisi dan tipe/jenis bangunan bawah dan pondasi;penanganan atau pemeliharaan yang memerlukan, termasuk perkiraan kuantitas jenis-jenis pekerjaan; kondisi aliran sungai;dan lain sebagainya yang memerlukan perhatian pada saat perencanaan teknisatau pada saat pelaksanaan konstruksi.
- pengambilan foto-foto kondisi yang ada jembatan tersebut, termasukyang memperli-hatkan kondisi aliran sungainya. Selain dengan hal yang menentukan dalam butir atas, inventarisasi jembatan harus mengacu juga kepada pedoman-pedoman BMS untuk kegiatan pemeriksaan jembatan. Informasi yang komprehensif mengenai data inventarisasi jembatan, untuk menggunakan sebagai masukan untuk tahapan perencanaan teknis mendetail dan dapat menggunakan untuk estimasi awal kuantitas pekerjaan pemeliharaan atau perbaikan yang memerlukan; dan mengharapkan dalam format-format yang kompatibel dengan bahan masukan untuk program BMS.
Pengukuran Topografi
Dalam perencanaan memerlukan sekali tersediannya data-data pendukung yangberkaitan dengan lokasi proyek. Pengukuran tofografi mengumpulkan data koordinat dnketinggian permukaan tanah sepanjang rencana jembatan dalam koridor yang menetapkan. Salah satunya dan yang utama adalah peta situasi terkini pada sekitar dan sepanjang lokasi proyek dengan skala peta dan interval garis kontour yang mencukupiuntuk dilakukan perencanaan. (Umumnya skala 1:1.000 dengan interval kontour 0.5 m,serta skala 1:500 dengan interval kontour 0,25 m khusus untuk lokasi rencana struktur). Sedemikian rupa sehingga dapat merepresentasikan nilai koordinat ( X,Y ) dan elevasi ( Z ). Setiap titik dilokasi proyek. Pekerjaan survey topografi pada lokasi proyek yang memerlukan penanganan yang ekstra hati-hati. Baik saat pengambilan data (pengukuran) maupun pada proses penyajian data (penggambaran).
Sehingga seluruh bangunan dan detil lainnya yang berada dalam koridor pengukuran harus dapat tergambar. Oleh karena itu dalam proses penyajian data sebelum mennyatakan tidak memerlukan lagi. Langkah pekerjaan kompilasi data antara gambar hasil survey dengan keadaan lapangan. Sebagai aspirasi pekerjaan topografi lapangan.
Penggunaan Data
Terutamanya menggunakan data-data basic desain sebagai data sekunder. Dengan pemikiran ini yang bermaksud adalah basic design horizontal alinyemen. yang telah membuat oleh team perencana jembatan, melakukan menggunakan perangkat komputer berdasarkan petalengkap dengan informasi koordinatif sistem UTM sertainformasi tinggi. Berdasarkan alinyemen yang membuat data sekunder tersebut melakukan pekerjaan staking out.
Begitupun pengukuran survey topografi guna mendapatkan peta situasi terkini dengan skalayang mencukupi untuk perencaaan detil sehingga dapat menentukan alinyemen horisontaldan vertikal yang definitif, namun demikian mengharapkan tidak ada perubahan yang berarti.Pengukuran profil memanjang (long section) dan profil melintang (cross section) melakukan interval 25 m tepat pada titik stationing (sta) yang telah distake out.Sebagai hasil akhir dari pekerjaan survey topografi adalah :
- Tersedianya patok beton (BM) yang tersebar merata sepanjang lokasi proyek, yangselanjutnya dapat menggunakan pada tahap konstruksi
- Utamanya nya gambar situasi lokasi proyek baik gambar peta (plan) maupun gambarpenampang melintang dan memanjang secara digital, sehinggadapat disajikan dalamberbagai skala